Senin, 13 April 2015

peran ayah (link dari detik health)

detikHealth | Peran Ayah Juga Penting Agar Ibu Tak Alami Baby Blues Pasca Melahirkan http://m.detik.com/health/read/2015/04/10/100136/2883404/775/peran-ayah-juga-penting-agar-ibu-tak-alami-baby-blues-pasca-melahirkan 



monggo dibuka sendiri ya.ini urgent loh...
karena saya juga mengalami nya.jadi saya share,agar pengalaman ini tidak terputus di saya...

part of my life.dear kakak2....

Masuk 8 tahun saya tinggal di kota besar ini.bukan kota yang menjadi list dalam hidup saya untuk saya tinggali..
bahkan bukan list suami saya juga,tapi begitulah,lidah tak bertulang.kami tak mampu melawan apa kata yang punya hidup.
tinggal dikota sebesar ini antara hati nurani dan sifat kemanusiaan.antara duniawi dan surgawi.
bukan pilihan yang mudah,dan bukan sesuatu yang saya suka.
dibalik itu semua,saya akan bercerita sedikit.saya tinggal dikota ini setelah saya menikah,tapi bukan dikota ini.tapi dikota ini,kedua orangtua saya menikah.dan mertua laki saya dibesarkan.sebuah history yang panjang.
sebenarnya tidak sekali kami berpikir untuk sangat ingin sekali pindah,tapi ijin yang di atas tak juga turun.kata kakak saya,ayolah..BERHIJRAH...
i wish i could do that.but,thank you so much for that input.
tapi lalu saya belajar.saya mungkin lupa bersyukur,saya juga mungkin lupa bersedekah.
mungkin terlalu sering berharap..pada manusia.
banyak hal yang tidak saya inginkan terjadi dikota ini.
sisi kemanusiaan kita dilatih sedemikian rupa.saya bahkan melahirkan anak ke 2 saya dikota ini.
kami sendirian.suami saya mendaftarkan saya untuk melahirkan,dalam kondisi menggendong anak petama kami.
suami saya bercerita saat itu,ada seorang dokter yang dengan ketusnya menegur,"pak,tahu kan ini rumah sakit,masa bawa anak bayi."suami saya menjawab"dok,istri saya mau melahirkan,kami tidak punya keluarga disini,dokter mau bantu"tahu apa yang terjadi berikutnya.si dokter melengos begitu saja.ah,kalau mengingat ulang kejadian di saat itu.rasa sakit di badan tak bisa saya rasa.
saya ingat pengalaman perih yang saya rasa sehari setelah melahirkan.suami saya mengurus saya sendirian.hari itu hari jum'at,sehari setelah saya melahirkan.saya melahirkan dengan proses cesar.
setelah keluar dari ruang isolasi yang buat saya penuh dengan cobaan,rupanya saya harus melalui cobaan berikutnya.saya dipindah dari ruangan isolasi tanpa pengetahuan suami,karena suami harus jumatan,saat mencari saya,suami kebingungna,karena tidak tahu lokasi baru saya.suami bertanya pada petugas tentang keberadaan saya,si petugas hanya menjawab ketus,tidak ada nama begitu di ruangan itu,padahal saya ada disitu.saya tidak mampu beteriak,atao berkata karena saya yang masih lemas stelah operasi.suami pun keluar,dengan terpaksa,saya yang saat itu hanya berbalut selimut rumah sakit,harus lincat dari kasur setinggi 1 meter,dan terseok hingga mengesot mencari suami yang membawakan perlengkapan saya.jahitan yang belum juga kuat diperut.dan darah yang masih mengalir.saya harus terseok berpegangan pada pintu2 kamar,sejauh 10m sendirian.tanpa ada yg membantu.
ah dramatis sekali,hahahha..ini bukan cerita dramatis pertama yang saya jalani.terllau banyak cerita damatis yang saya telan sendiri.tapi kenapa baru dibagi sekarang?kareana ini moment yang pas untuk saya bagi.
saya bahkan harus berkata terima kasih pada kakak2 saya,kalau bukan karena mereka,cerita ini tidak akan saya tulis di sini.saya tidak akan lelah mengucapkan terima kasih.
bukan hal yang mudah untuk saya.
saya sering mengeluhkan,mengapa Allah membiarkan saya si bungsu yang sellau dimanja alm mama,menjalani peranan rumah tangga sendirian tanpa mama.dan sejenak dengan alm papa.mungkin karena Allah SWT percaya pada kakak2 saya yang beragam.,menikah dalam momen damatis,andai bisa dibuat sinetron ya.hahaha.melahirkan sendirian tanpa ada orangtua yang mendampingi,bukan hal yang mudah utk diterima si bungsu.karena kadang iri melanda..me without mom....
untuk kakak2 tercinta yang tanpa lelah mengomel untuk saya,Semoga Allah melimpahkan berkah yang berlimpah pada saudara2 saya.kita tidak pernah tahu,apa yang orang jalani.tapi dai situ,kita dicoba,seberapa besar cinta kita pada keluarga.hingga pada satu titik,saya sadar.
saya harus menerima,kota ini jadi bagian hidup saya.biarlah mimpi untuk pulang dantingga,jadi mimpi.bahkan mungkin saya harus banyaaaakkk belajar bersyukur,andai raga terbaring di kota ini.
I LOVE YOU MY BROTHERS AND MY SISTERS.utk kak iki,berapa nikmat yang terlewat?utk kak opi,hidup harus seimbang yah ternyata,utk kak en,kangen cerewetnya,kak rum,maaf tanggung jawabnya si adik ini belum mampu tertuntasi,kak irham,,,thank you so much utk tanpa lelah bantuannya.kak haris,apa lagi yang dicari,lombok itu indah ya kak,si adik bahkan hampir lupa,kota itu indaahhh sekali.kak li,trims.kak ira,tenyata kota ituuuuu.... 

Family

Anda boleh menilai sesuka hati anda,tapi anda tidak pernah tahu apa yang saya lalui.
Apa yang paling sensitif dalam hidup anda?kalau saya,KELUARGA..iya,keluarga. Harta yang paling berharga adalah keluarga.ya, apapun kondisi keluarga anda,mereka tetap akan jadi bagian dalam hidup anda,hubungan yang tidak bsa diputus oleh manusia manapun di dunia ini.mau mereka jadi penjahat sekalipun,hubungan darah toh tidak bisa diputus.kita keluhkan jutaan kali sekalipun,kita tdak bsa memutuskannya.bahkan jika mereka adalah tukang mengeluh,disitu jadi pahala utk kita buk kita.kbbukan

Selasa, 24 Maret 2015

Update status Facebook from Mbak Baiq Hilda Octaviani

  1. News Feed

    Sekali lagi cuma ingin berbagi dan saling mengingatkan sebagai saudara sesama Islam dan juga mengingatkan diri sendiri, tidak juga bermaksud menggurui....
    Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?
    Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita ‘menunjukkan eksistensi diri’ di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah.
    Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama“Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk “Saya adalah ibu rumah tangga”. Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu “sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar. Tahukah anda bahwa
    perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan cara dibalik layar? dan sebagian besar peran perbaikan masyarakat ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan pengurus rumah. Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka, menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati, menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi.
    Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
    “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
    Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah, dia bertanggung jawab atas keluarganya. Wanita pun pemimpin yang mengurusi rumah suami dan anak-anaknya. Dia pun bertanggung jawab atas diri mereka. Budak seorang pria pun jadi pemimpin mengurusi harta tuannya, dia pun bertanggung jawab atas kepengurusannya. Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari 2/91).
    Anak adalah investasi bagi orang tua di dunia dan akhirat! Setiap upaya yang kita lakukan demi mendidiknya dengan ikhlas adalah suatu kebajikan. Setiap kebajikan akan mendapat balasan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak inginkah hari kita terisi dengannya? Atau memang yang kita inginkan adalah kesuksesan karir anak kita, sekolah setinggi-tingginya, meraih hidup yang berkecukupan, bahkan berlebihan, cukup untuk membeli rumah mewah, cukup untuk membeli mobil mentereng, cukup untuk membayar 10 pembantu, mempunyai keluarga yang bahagia, berakhir pekan di villa pribadi, liburan keliling dunia. Dan disaat hamilpun sudah tidak banyak lagi ibu-ibu muslim yang melantunkan ayat-ayat suci Al Quran untuk diperdengarkan pada si jabang bayi melainkan memutar musik klasik karya seniman barat yang dianggap bisa mencerdaskan otak, setelah lahirpun mereka sibuk mengajarkan bahasa asing dan mengabaikan pelajaran mengaji, sibuk mengajarkan tari-tarian barat dan lupa mengajarkan gerakan-gerakan sholat, mengajarkan bahkan mencontohkan putri-putri mereka berpakaian terbuka daripada menutup aurat, memberi nama-nama asing yang dianggap lebih modern dan menganggap nama Islam itu norak dan ketinggalan jaman padahal dalam Islam Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kamu sekalian akan dipanggil dengan nama-nama kamu sekalian dan nama-nama bapak-bapak kamu sekalian. Oleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik untuk kamu sekalian.”
    • Nama-nama yang paling disukai Allah yaitu Abdullah dan Abdurrahman, dan masih banyak lagi yang ibu-ibu ajarkan kepada anaknya tanpa memperhatikan bagaimana AQIDAH, bagaimana IBADAH, asal tidak bertengkar dan bisa senyum dan tertawa ria di rumah, disebutlah itu dengan BAHAGIA.
    Ketika usia senja, mata mulai rabun, tulang mulai rapuh, atau bahkan tubuh ini hanya mampu berbaring dan tak bisa bangkit dari ranjang untuk sekedar berjalan. Siapa yang mau mengurus kita kalau kita tidak pernah mendidik anak-anak kita? Bukankah mereka sedang sibuk dengan KARIR mereka yang dulu pernah kita banggakan, atau mungkin sedang asik dengan istri dan anak-anak mereka?
    Ketika malaikat maut telah datang, ketika jasad telah dimasukkan ke kubur, ketika diri sangat membutuhkan doa padahal pada hari itu diri ini sudah tidak mampu berbuat banyak karena pintu amal telah ditutup, siapakah yang mendoakan kita kalau kita tidak pernah mengajari anak-anak kita?

    LALU…
    Masihkah kita mengatakan jabatan ibu rumah tangga dengan kata ‘C U M A’? dengan tertunduk dan suara lirih karena MALU?
    Maafkan kalau ada kata yang salah. Sebagai manusia biasa saya juga masih memiliki banyak kesalahan.
    WALLAHU A’LAM BISSAWAB (ALLAH YANG TAHU KEBENARANNYA)

Senin, 23 Maret 2015

Fly And Army


Looks cool...only a driver,but driver to the sky.anak kecil mana yang gak naksir dan punya cita cita gini.
Pekerjaan berat untuk para orangtua,menghantar anak menjadi apa yang diimpikan.
Umumnya ini tugas berat seorang Ayah.dan seorang ayah,adalah first hero for their children.
Ada sebuah notes yang saya baca dari intenet,jangan didik anakmu untuk menjadi kaya,tapi didiklah dia untuk menjadi orang yang bahagia.Sehumgga ketika besar,dia akan mengetahui nilai dari sesuatu,bukan harga.
Notes itu rasanya berharga banget,apalagi dijaman sekarang,semua dinilai dari harga,sehimgga orang rentan untuk menyelewengkan sesuatu,
Sebuah penanaman dasar.Anak anak pun,pastinya akan belajar dengan sendirinya,untuk mendapatkan apa maunya,atas dasar kesukaannya,bukan atas apa yang dipaksakan.
Coba liat orang orang kaya dunia,mereka bekerja mendapatkan hasil dari apa yang mereka kerjakan,atas dasar kesukaan,dan hasil dari harga pun mengikuti.
Tugas yang berat,di dunia yang sesaat.

Rabu, 18 Maret 2015

ANAK.Part 1

Kali ini saya mau menshare tentang dunia anak dan orangtua.Di dunia ini ada banyak sekali sifat,karakter dan tipikal manusia.kelak setiap manusia akan berproses,mulai dari lahir,tumbuh,menjadi anak2,remaja,kemudian menjadi dewasa,berproses menikah,menjadi orangtua,hingga akhirnya kembali ke sang khalik.
dalam perjalannya setiap manusia harus melewati banyak sekali tahap,berproses menjadi mahluk yg memiliki akal dan menjalani kehidupan.
Pada satu masa,manusia akan mencari pasangan,kemudian menikah.dalam proses ini,kelak akan butuh banyak sekali penyesuaian.dari 2 orang manusia yang dilahirkan dalam keluarga yang berbeda,dengan 2 jenis kelamin yang berbeda pula.
Kelak dalam perjalanannya dalam 1 keluarga akan membentuk sistem dan peraturan yang baru,tapi biasanya,ada banyak hal tatanan yang dibawa dari kebiasaan keluarga masing masing.nantinya,akan berproses mengkomunikasikan mana yang dirasa sesuai untuk keluarga baru ini.

Dalam 1 keluarga dibutuhkan lebih dari sekedar kesepakatan bersama antara suami dan istri,komunikasi yang intens,dan pengertian,serta kasih sayang dan cinta.diharapkan,tidak ada kesepakatan setengah hati,karena nantinya jalannya akan menjadi setengah setengah pula hasilnya.pastiya tidak ada yang mengharapkan ini.
kemudian pilihan ibu bekerja atau tidak.menjadi wanita karier,atau ibu rumah tangga saja,atau ibu rumah tangga dengan usaha sendiri.semuanya tergantung.nanti kita akan bahas topik ini sendiri ya.

kemudian persiapan menjadi orangtua.ada beberapa pasangan yang memilih menunda momongan,ada pula yang memilih langsung,tapi ini juga atas ijin Allah SWT.
disini,membutuhkan lebih banyak persiapan,kalaupun pesiapan dirasa kurang,rasanya tak masalah,kalu sudah rejeki,masa ditolak,diluar sana ada banyak pasangan yang berharap bisa punya anak,tapi tak juga diberi rejeki.apapun kondisinya,pastikan kita tetap bersyukur.Allah SWT maha segalanya.Ya Razzaq,maha pemberi rezeki.tetap yakin akan hal ini.
sudah sejauh apa persiapan kita menjadi orangtua? kalau saya pribadi,belum punya persiapan apa apa di masa itu.
tapi perkembangan jaman sudah pesat,ada banyak sekali informasi yang bisa kita manfaatkan dari internet,buku buku,saudara atau keluarga.terutama orangtua.
tapi jangan lupa,sharing informasi sebanyak banyaknya,mana yang dirasa cocok,jangan lupa komunikasikan pada pasangan,karena tentang anak,adalah investasi masa depan.

dukungan suami dan keluarga di masa kehamilan ibu,ini sangat penting.banyak berdoa,lakukan hal hal positif,agar kehamilan berjalan lancar,mungkin ada yang suka ibu berkegiatan,tapi kalau ibu berkegiatan pastikan kondisi fit.apalagi wanita kerja.rajin rajin periksa kehamilan.
karena pada masa kehamilan pun,ada banyak proses yang terjadi di dalam kandungan,rangsangan otak pada anak,tingkat kecerdasan pun bisa dibentuk disini.
saya ingat kakak saya pernah bertanya pada saya,tahu tidak kenapa surga ditelapak kaki ibu?
proses kehamilan adalah salah satu bagiannya.ingin anak yang pintar dalam agama,pintar dalam ilmu dunia ataupun akhirat,ini dia awalnya.
bersikap positif selalu,agar kehamilan ibu pun terjauh dari masalah. saya ingat pengalaman saya saat kehamilan pertama,tengah malam saya ingin sekali susu kemasan,saya minta tolong suami untuk membelikan,suami berkata mau nyari dimana tengah malam gini.kebetulan suami saya shift malam,pulang ke kost,melewati pasar,kebetulan tinggal 1 toko yang buka,pas yang dicari juga tinggal 1.pas sebenarnya toko itu mau tutup,tapi namanya rejeki suami saya ikhlas saja.allhamdulillah,sikap positif nya memberi rejeki.
memberikan respon positif,juga akan membantu kelahiran bayi dan perkembangannya.

Menjadi orangtua.Saya kutip 1 hadist :Ditanya tentang peranan orangtua,Rasulullah menjawab "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.(HR Ibnu Majah).Menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah,tidak ada sekolah menjadi orangtua.pun tidak ada sekolah menjadi anak.
anak yang lahir adalah berkah,iya berkah,karena anak adalah rejeki,setiap anak memiliki keunikan tersendiri,memiliki rejeki sendiri sendiri,tapi itu semua juga bergantung pada apa yang penah dilakukan orangtua.pengalaman saya pribadi,entah percaya atu tidak,setiap kehamilan,kemu.dian kelahiran,anak anak saya memiliki rejeki yang berbeda beda.mereka adalah malaikat kecil yang dititipkan pada kita sebagai orangtua.
ada 1 pengalaman saya,saat kelahiran anak pertama saya tinggal di mertua di jombang,suami yang bertugas di surabaya,beberapa hari sekali harus bolak balik surabaya jombang.saat itu musim hujan,saya bilang pada suami,kalau ada rejeki saya minta jemuran untuk baju baju bayi.
kembali ke surabaya,suami saya bilang,bu..rejeki si adek,doanya ibu terkabul,ada yang kasih kado jemuran.ini hal sepele,petapi buat saya itu rejeki.doa yang positif menghasilkan hal positif,apalagi dalam posisi ibu baru melahirkan.
saya sempat mengalami baby blues,gejala stres pasca melahirkan,tapi berkat dukungan suami,saya bisa melaluinya.
iya,suami dan istri,wajib hukumnya,saling mendukung.suami yang paham kondisi istri,insyaallah juga akan diringankan langkahnya mencari nafkah.
istri yang dipahami suami pun,pastinya juga akan taat pada suami.
istri hanya butuh hal hal perhatian kecil,maka baktinya akan jiwa raga.begitu pula dalam mengasuh anak,perhatian suami akan sangat mendukung kondisi istri mendidik anak.
ibu adalah madrasah pertama anak.

suami yang bekerja pastinya butuh pengertian istri.Allah menciptakan pasangan untukmu,agar kau cenderung merasa tentram kepadanya.Ada sebuah penelitian psikologi yang menyatakan bahwa setiap pria mempunyai sifat manja yang terpendam dan akan keluar jika sudah menemukan pasangan yang dipercaya #psikologi.
Ibaratnya suami dan istri adalah satu kesatuan,sehingga dalam mengurus rumah tangga,suami dan istri harus bekerja sama,pun dalam mendidik anak anak.Istri juga harus banyak belajar,agar dapat menjadikan rumah yang tentram.
kesuksesan anak di masa depan adalah hasil kerja sama seorang ayah dan ibu.kesusesan anak adalah buah cinta dan kasih sayang sebuah keluarga.
Jika ada salah satu dalam kesusahan sudah selayaknya saling mengisi
Istri dicoba saat suami dalam kesulitan,suami dicoba ketika semuanya terpenuhi.
Pun anak,ketika membina rumah tangga,menajdikan kedua orangtua sebagai contoh dan panutan.

Ada sebuah pesan untuk orangtua;Tidak perlu memaksakan kehendak,orangtua sering benar,tapi tidak selalu benar,diskusikanlah dan hargai pendapat anak.
Ajarkan pula pada anak,dari sebuah hadist;Tidak disebut kaya karena banyak hartanya,tetapi yang disebut kaya(yang sebenarnya)adalah kekayaan jiwa (HR Bukhari)

Ini semua,harus lah kita ajarkan sedari dini,agar anak kelak bisa menjaga diri dari hal hal yang negatif di masa depan,apalagi jika dilihat dari masa sekarang.banyak sekali hal hal yang keluar dai jalurnya,seakan dunia menjadi lebih penting.jika kita bisa mengajarkan sedini mungkin,maka kita bisa mengajarkan,menjadikan dunia sebagai pintu membuka akhirat,bukan merampas dunia hanya untuk keegoisan manusia.sikap bullying,korupsi dan berbagai hal negatif.
Anak yang sering dipeluk ayah,akanjadi pribadi tangguh saat dewasa.
Ada satu artikel yang menarik,tapi akan saya bagi itu nanti.
Ditanya tentang peranan orang tua,asulullah menjawab "mereka adalah (yg menyebabkan)surgamu atau nerakamu (HR IBNU MAJAH)
maka bisa ditarik kesimpulan,menjadi orangtua amatlah tak mudah,tak ada sekolahnya bukan?
tidak ada pemberian orangtua yang paling berharga kepada anaknya,daripada pendidikan akhlak mulia (HR Bukhari)
Sementara seringkali,orangtua berharap anaknya menurut saja,sementara kita sebagai orangtua lupa,apa yang kita tanam itu yang kita tuai.bagaimana mengharapkan anak berbakti,sementara orangtua sering menyakiti.


Senin, 16 Maret 2015

Bermain

Asyik ya nak..
jangan takut,jalan aja terus ke depan,rintangan ini hanya rintangan kecil.di depanmu lebih banyak rintangan nak.
bermain lah sepuasmu.bapak dan ibu di sini.puaskan masa kecilmu nak,agar kelak tak kau sesali,masa kecilmu yang tak bahagia.
dunia ini permainan nak,seperti rintangan ini yang kau lewati.
tapi kelak nak,rintanganmu akan berbeda di masa depan.tak ada lagi jaring pengaman.
bermain lah nak...
alam membentang luas,kota yang kau tinggali menyajikan banyak pemainan berbahaya.
tapi ibu yakin seperti kau bermain saat ini,permainan kota ini akan kau taklukkan.
tunggu nak... sakit kah itu?tak apa apa,itu hanya lecet kecil,perihnya hanya sesaat,walau meninggalkan bekas luka,tapi tak apa,luka yang tertinngal,akan membuatmu ingat untuk bethati hati.
Bermain lah nak,alam menyajikan banyak permainan,Allah tak akan pelit pada mu
iya nak...bermain lah...puaskan jiwa mu...
takut nak?tak apa apa...lihat adikmu,ada kepuasaan dalam diri nya.tertaklukkan rasa takutmu,melihat semuanya dari atas sana,di bawah sini terlihat kecil.janganlah kau sombong nak,dunia ini permainan sesaat.
masih ingin bermain nak.iya,tak apa.jangan lupa.baca lah doa.agar Dia yang Kuasa,melindungi mu selalu.
Sesunnguhnya ibu takut nak,tapi tak apa,ibu tidak akan mengecilkan jiwa mu.berlari lah,bermain lah sepuasmu..tapi ketika ada panggilan alam,pulang lah...
ibu dan bapak disini...tetaplah berbagi saat bermain ya nak,karena permainan pun punya aturan.
dan akan kenal lebih banyak hal dan manusia.
Selamat Bermain NAK...